Senin, 07 Mei 2012

Bab XI Manusia dan Harapan

Bab XI
Manusia dan Harapan

1.1. Pengertian Harapan
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.

1.2. Sebab Manusia Mempunyai Harapan
a.       Dorongan untuk kebutuhan hidup yang terdiri dari Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi.

b.      Dorongan kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh tuhan serta adanya keinginan agar apa yang diharapkan sesuai apa yang ia inginkan

c.       Keamanan: Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

d.      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai: Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita.

1.3. Pengertian Doa
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan

Tujuan Berdo'a / Berdoa Memohon hidup selalu dalam bimbingan Tuhan Agar selamat dunia akhirat Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada kepada-Nya Meminta perlindungan Tuhan ahar dijauhkan dari Setan yang terkutuk

1.4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Adanya jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya.

Kepercayaan pada ruang internal disebut sebagai kepercayaan dalam diri pribadi. Konsep “kepercayaan diri” adalah bagian dari kepercayaan dalam diri yang saya maksud. Kepercayaan dalam diri mencakup suatu perasaan obyektif dalam diri pribadi masing-masing.

1.5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas : Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya. Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain. Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / Negara

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain

·      Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
·      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
·      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
·      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
·      Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

Bab X MANUSIA DAN KEGELISAHAN


Bab X

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

1.1. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.

Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiranataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisidapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahlipsikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan(obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.

1.2. Sebab-Sebab Orang Gelisah
Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Kesepian dalam hati maupun nyata
Ketidakpastian dalam menentukan pulihan
Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)

1.3. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan.

1.4. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.

Penyebabnya perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.





1.5. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang,tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itubergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya

Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi tubergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapatmengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku,keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.


Bab IX Manusia dan Tanggung Jawab

Bab IX
Manusia dan Tanggung Jawab

1.1. Pengertian Tanggung Jawab
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya

kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya)

1.2. Macam-macam Tanggung Jawab
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri

Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk social

Tanggung jawab terhadap Tuhan Tuhan
menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama



1.3. Pengabdian dan Pengorbanan
Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas
Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengebdian juga dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.

Bab VIII MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


Bab VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

1.1. Pengertian dan Ideologi
Ada beberapa pengertian Secara etimologis, Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, idein dan logos. Kata idein yang diterjemahkan ke dalam ba­hasa Latin dengan idea berarti gagasan, konsep, dan pemikiran. Kata logos berarti ilmu dan ajaran.

Dengan demikian, pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan se­bagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik (termasuk di dalamnya bi­dang pertahanan dan keamanan), bidang sosial. Bidang ekonomi, bidang ke­budayaan, dan bidang keagamaan.

1.2. Cita Cita
Cita-Cita Adalah Impian Yang Bertanggal.jika Anda Telah Memiliki Impian, Berilah Tanggal Bagi Pencapaiannya, Dan Impian Itu Akan Menjadi Cita-Cita.kemudian, Anda Tinggal Menyusun Urutan Tindakan Untuk Mencapainya Pada Tanggal Itu....sehingga, Semakin Anda Menunda, Semakin Tanggal Itu Terdorong Menjauh.dan Seandainya Anda Malas, Semakin Cita-Cita Itu Menjadi Tidak Berarti

Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak

1.3. Kebijakan
Manusia ingin hidup bahagia dan sejahtera. Apakah yang dapat membuat kita bahagia dan sejahtera? Umat Buddha diajarkan bahwa tidak ada yang dapat memberikan kebahagian selain berbuat
Kebajikan Jika kita dapat menolong sesama yang menderita atau membebaskan penderitaan makhluk hidup yang lain, kita akan merasakan kepuasan batin yang tak terhingga. Ini adalah salah satu contoh kebajikan sebagai sumber kebahagiaan

1.4. Usaha dan Perjuangan
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

1.5. Langkah Pandangan hidup\
Berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di sinidimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kitaberpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kitahendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu Al Qur‟an, hadits dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mcngatur kehidupan baik di duni atupun di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur‟an, hadits,dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengrrtian tentangpandangan hidup Islam itu. Menghayati Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah  menghayati pandanganhidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita mcniperoleh ganibaran yang tepat danbenar mengenai pandangan hidup itu sendiri

Bab VII Manusia dan Keadilan

Bab VII
Manusia dan Keadilan

1.1. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan bertindak pada manusia. kelayakan bisa diartikan sebagai titik tengah di antara dua ujung yang ekstrim baik yang terlalu banyak maupun sedikit.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban atau menurut kata lain keadilan adalah keadilan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh kekayaan sama dari harta bersama

1.2. Keadilan Sosial
Keadilan sosial diartikan sebagai suatu keadaaan yang mnggambarkan bahwa hassil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia. Tujuan seluruh rakyat indonesia mempunyai kewajiban kemajuan yang merata dan berkeadilan sosila adalah berusaha secara bersama-sama untuk meningkatkan dan mengembangkan keadaan menjadi lebih baik untuk mencapai tujuan agar kekayaan alam dan hasil  pembangunan nasional yang meliputi segala aspek pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia

untuk mewujudkan keadilan sosial dapat diperinci berdasarkan perbuatan dan sikap yang perlu ditanamkan di dalam diri yaitu
1. perbuatan luhur yang akan mencerminkkan sikap dan suasana kekeluargaan
2. sikap adil terhadap sesama makhluk.
3. sikap suka untuk memberi pertolongan kepada yang memerpulakan bantuan. 4. sikap suka terhadap kerja keras
5. sikap saling menghargai terhadap hasil karya orang lain



1.3. Macam-macam Keadilan
Keadilan legal atau keadilan moral, Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi terhadap rohani, umumnya dari masyarakat yang membuat dan juga yang menjaga kesatuan. suatu masyarakat yang adil menjalankan setiap pekerjaannya menurut sifat dasar paling cocok bagi (The man behind the gun). Pendapat dari Plato disebut juga sebagai keadilan moral sedangkan

1.    Keadilan distributive, Aristoteles berpendapat bahwa keadilan terlaksana bila ada hal yang sama diperlakukan secara sama maupun tidak sama (Justice is done when equals are treated equally). Pada intinya pendapat dari Aristoteles disebut keadilan distributive.
2.    Keadilan komutatif,Keadilan yang bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.menurut Aristoteles keadilan merupakan asas pertalian dan ketertiban didalam masyarakat.

1.4. Kejujuran
Kejujuran (jujur) biasanya diartikan pada seseorang sesuai dengan hati nurani  dan dikatakan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Jujurjuga bisa di artikan dari hati seseorang yang bersih terhadap perbuatan yang dilarang oleh agama. Pada hakekatnya kejujuran dilandasi pada kesadaran moral yang tinggi dan kesadaran pengakuan.

Bagi mereka yg punya jiwa besar dan pastinya bisa menerima walaupun nyatanya itu menyakitkan. Hanya mereka yg pemaaf lah yg bisa menerima sebuah keterbukaan akan kejujuran yang dilontarkan setelah sekian lama tertutup oleh kebohongan belaka  Selalu dan pasti kejujuran itu akan membawa dampak yang positif apapun itu. Jadi terimalah siapa dirimu dengan kejujuran dari orang tersayangmu.kebohongan  adalah hal yang sangat menyakitkan, namun kesakitan itu bisa dibasuh dengan kejujuran dan hati yang lapang.

1.5. Kecurangan
Kecurangan merupakan keinginan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Seseorang yang berbuat curang yang hanya mempunyai maksud untuk memperoleh keuntungan akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya walaupun orang lain menderita.

Beberapa faktor orang melakukan kecurangan yaitu :
1. Faktor Ekonom
2. Faktor Kebudayaan
3. Faktor Peradaban
4. Faktor Teknik
1.6. Penghitungan Hisab dan Pembalasan
a.    Penghitungan Hisab
 Setelah membahasa dua hal yang memiliki perbedaan dasar diatas.Masing-masing dari keduanya akan ada masa dimana semuanya diadili secara adil.Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka
b.    Pembalasan
Pembalasan merupakan suatu reaksi dengan apa yang di perbuat orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa dan perbuatan yang imbang. Pembalasan juga dapat disebabkan dengan adanya perbuatan
.
1.7. Pemulihan Nama Baik
Nama baik ialah nama yang tidak cacat (tercela), Tingkah laku atau perbuatan juga sangat berpengaruh dengan nama baik. pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia yaitu Manusia mempunyai sifat dasar ialah makhluk bermoral.

1.8. Pembalasan
Pembalasan merupakan suatu reaksi dengan apa yang di perbuat orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa dan perbuatan yang imbang. Pembalasan juga dapat disebabkan dengan adanya perbuatan