بسم الله الرحمن الرحيم
Hadirin yang berbahagia
Marilah kita bersyukur kepada Allah Swt. atas segala rahmat,
tolong dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita, terutama nikmat iman
dan Islam, sehingga sampai hari ini kita
masih di berikan kekuatan lahir dan bathin, dalam menjalankan tugas suci, yakni
mendidik dan membangun bangsa, untuk menegakkan kalimatillah di muka bumi ini,
dalam keadaan amni wassalam.
Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. marilah kita
bersama-sama berusaha dengan sekuat tenaga untuk meningkatkan kualitas taqwa
kita kepada Allah, yakni dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas amal perbuatan
kita, di bidang dan makanahnya masing-masing. Dan juga dengan meningkatkan
nilai taqwa yang dapat menumbuhkan semangat ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah
dan ukhuwah wathaniyah, sehingga terciptalah suatu kehidupan yang tentram,
toleran dan penuh perdamaian.
Islam sebagai dien yang sempurna yang mengatur segala aspek kehidupan
manusia, yang meliputi ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya,
serta yang mampu menciptakan tatanan kehidupan masyarakat menjadi bangsa yang baldatun
thayyibatun wa rabbun ghofur.
Hadirin yang berbahagia
Dari hal tersebut diatas saya akan
menyampaikan pidato dengan judul :
“PENDIDIKAN DAN PERDAMAIAN DUNIA”
Suatu kehidupan yang penuh toleransi
dan perdamaian yang didalamnya terpancar rasa saling mencintai dan mengasihi,
saling menghormati dan menghargai, dengan diliputi suasana penuh persaudaran,
dimana semangat ukhuwah insaniyah ditempatkan sebagai perekat hakiki yang dapat
mengalahkan fanatisme suku, ras dan golongan, merupakan sifat fitrah al-insan
wa al-insaniyah sebagai makhluk Allah dimuka bumi ini. Agama Islam dengan tegas
tidak memberikan tempat sedikitpun, tumbuhnya sikap permusuhan dan perpecahan,
sikap fanatisme golongan, suku dan ras untuk tumbuh dan berkembang
ditengah-tengah masyarakat.
Dan contoh masyarakat seperti itu telah
dibangun oleh Rasulullah Saw bersama dengan para sahabatnya, yaitu dengan
membangun negara Madinah al-Munawaroh. Mereka telah membuat kontrak sosial
dengan seluruh penduduk Madinah dan sekitarnya, baik yang muslim mahupun yang
non muslim, perjanjian masyarakat itu terkenal dengan nama Piagam Madinah
atau al-Mitsaq al-Madinah. Karena piagam Madinah dibuat secara tertulis,
secara historis piagam ini merupakan perjanjian masyarakat tertulis pertama di dunia. Dalam perjanjian
tersebut mereka mendapatkan jaminan perlindungan dan hak kemerdekaan, serta
keselamatan yang sama dengan orang-orang islam, perjanjian itu juga melibatkan
mereka dalam mempertahankan negara Madinah. Piagam Madinah juga merupakan
dokumen politik yang telah diletakkan oleh Nabi Muhammad Saw. sejak 14 abad
yang lalu, yang didalamnya telah dinyatakan adanya kebebasan beragama,
kebebasan menyatakan pendapat, keselamatan harta benda, dan larangan melakukan
kejahatan. Piagam Madinah juga telah membukakan pintu baru dalam kehidupan politik
dan peradaban dunia masa lalu dan masa sekarang. Keberhasilan Rasulullah
membangun masyarakat Madinah itu, merupakan suatu bukti sejarah yang tidak bisa
terbantahkan oleh sipapun, dan merupakan wujud konkrit contoh pelaksanaan
manajemen ilahiyah di muka bumi ini.
Hadirin yang berbahagia
Kemudian bagaimana dengan perdamaian dunia yang terjadi sekarang
ini, nampak dengan jelas telah terjadi penindasan yang dilakukan oleh
negara-negara adidaya terhadap negara-negara berkembang atau negara ketiga,
baik secara langsung mahupun tidak langsung. Kenapa ini bisa terjadi ? padahal mereka semua memeluk agama, dan
setiap agama mengajarkan umatnya tentang persaudaraan dan perdamaian. Dan
universal declaration Of Human Rights atau yang lebih populer dengan istilah
Piagam HAM, telah pun dideklarasikan oleh
PBB sejak 10 Desember 1948, sebagai pernyataan dunia tentang hak asasi
manusia, yang menurut pendukungnya dianggap mampu mewujudkan peradaban manusia
yang adil yang terlepas dari berbagai penindasan dan ekploitasi. Namun banyak kalangan
menganggap sebaliknya, yakni bahwa HAM
merupakan propaganda Human Right Imprialisme (penjajahan dengan kedok
HAM), maka muncullah dua kutub berlawanan, sebagian menganggap sebagai sumber
keadilan, dan sebagian yang lain menganggap sebagai biang kerok berbagai
kedzaliman dan penindasan.
Di negara-negara dunia ketiga, ide HAM memang cukup memikat dan mempesona,
karena dengan HAM terbayang kehidupan yang lebih baik, tanpa penindasan,
kedzaliman dan penekanan. Mereka membayangkan dengan adanya HAM, kebebasan
individu akan sepenuhnya terjamin. Begitulah harapan sebagian besar dunia
ketiga terhadap HAM. Bahkan tidak sedikit pula yang menjadikan HAM sebagai
harapan terakhir setelah mereka putus asa mengharapkan keadilan dan pengayoman
dari lembaga-lembaga formal lainnya.
Lima puluh lima tahun merupakan waktu
yang cukup panjang untuk mewujudkan perdamaian dunia, namun hasilnya dapat kita
lihat sekarang, negara-negara adidaya dengan mengatasnamakan HAM, dengan
leluasa menindas negara-negara yang dianggap menentang dan membahayakan negaranya. Padahal dengan
piagam HAM yang telah dideklarasikan itu, bangsa-bangsa di dunia ini seharisnya
mampu mewujudkan ketentraman dan perdamian dunia, namun hasilnya masih seperti itu, inilah satu
hal yang perlu kita renungkan bersama.
Hadirin yang berbahagia
Selanjutnya, bagaimana upaya kita untuk
mewujudkan perdamaian dunia, karena mewujudkan perdamain dunia merupakan salah
satu dari ajaran ilahiyah. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surat al-Nisa’
ayat 114:
لاخيررفي كثير من نجوهم الا من أمر بصد
قة أومعروف أواصلا ح بين ا لنا س ، ومن يفعل ذلك ابتغاء مرضا ت الله فسوف نؤ تيه
أجرا عظيما.
Tidak ada kebaikan pada
kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan- bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia ) memberi sodaqoh, berbuat yang ma’ruf, dan yang mengadakan
perdamain diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena
mencari keridhaan Allah, maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar.(4:114)
Dari ayat tersebut diatas, jelaslah
bahwa mewujudkan perdamain dunia adalah merupakan tugas pokok kita sebagai
khalifah di muka bumi ini. Kemudian bagaimana kita mewujudkannya?. Kalau kita
pelajari secara seksama bagaimana dulu Rasulullah mampu membangaun negara
Madinah, kemudian dengan negara Madinah itu Rasulullah mampu mewujudkan
perdamain, ini semua karena Rasulullah mampu memberikan suatu pemahaman yang
merata kepada seluruh umatnya. Pemahaman yang pertama yang diberikan oleh Rasulullah
kepada umatnya ialah tentang aqidah atau keimanan yang kokoh, kedua ialah
peningkatan pemahaman dan pemikiran, dan yang ketiga peningkatan kemampuan (skill)
umat dalam bidangnya masing-masing. Jadi inti dari keberhasilan Rasulullah
membangun negara Madinah, ialah karena Rasulullah mampu membuat model
pendidikan yang paripurna.
Selanjutnya bagaimana dengan negara dan
bangsa kita?, kitapun bercita-cita untuk
mewujudkan ke arah sana, yakni mewujudkan tatanan ilahiyah di muka bumi ini,
sehingga perdamaian dunia tercapai adanya, karena hal tersebut sesuai dengan
ajakan Allah dalam surat Yunus ayat 25:
والله
يدعوا الى دار السّلام ويهدى من يشاء الى
صراط مستقيم ( يونس : 25 )
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam, dan menunjuki orang yang di kehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).
(Yunus/10:25).
Untuk itu marilah kita pupuk kembali
ketauhidan kita kepada Allah, dengan seyakin-yakinnya, bahwa dengan perbaikan
pendidikan sebagai jalan yang kita pilih, untuk memperbaiki bangsa ini, bangsa
kita akan di isi oleh orang-orang yang
terdidik, sehingga umat islam dan bangsa Indonesia akan mampu mewujudkan dan
menyebarkan budaya toleransi dan perdamaian ke seluruh lapisan masyarakat
Indonesia. Dan perlahan-lahan bangsa kita menyebarkan budaya tersebut keseluruh
dunia, sehingga tercapailah motto Ma’had kita, sebagai pusat pengembangan
budaya toleransi serta pengembangan
budaya perdamaian, dan terwujud pula misi Islam yang rahmatan lil ’alamin. :
Oleh: Ustd. Rusman